Rotary Auto

Rotary Auto (Putih)

Rotary Auto

5 Penyebab Check Engine Menyala Dan Cara Mengatasinya

Check engine adalah lampu indikator yang berada di dashboard mobil yang berfungsi untuk memberitahu pengemudi jika ada masalah pada sistem mesin atau komponen lainnya. Check engine biasanya menyala saat mobil dihidupkan, tetapi akan padam setelah beberapa detik.

Namun, jika lampu indikator mesin menyala saat mobil berjalan, itu berarti ada masalah yang perlu segera ditangani. Lalu, apa saja penyebab check engine menyala pada kendaraan anda yang perlu anda ketahui? Selain menandakan adanya masalah, lampu indikator menyala juga bisa menjadi sebuah informasi yang perlu diketahui oleh pengendara.

Simak selengkapnya pada artikel dibawah ini.Pemilik Mobil Wajib Tahu! Arti Lampu Indikator pada Mobil, Bisa Langsung Waspada!

Pertanyaan Seputar Penyebab Check Engine Menyala

Ketika lampu indikator mesin menyala, itu menandakan adanya masalah pada kendaraan Anda. Penting untuk tidak meneruskan perjalanan jika lampu mesin menyala karena dapat menimbulkan bahaya bagi Anda.
Ketika Anda melihat lampu indikator mesin menyala terus-menerus, Anda dapat segera memeriksa kondisi aki mobil. Biasanya, masalah pada mesin mobil berasal dari aki mobil. Anda dapat memeriksa apakah aki mobil berada dalam kondisi normal atau tidak.
Lampu indikator dalam mobil, juga dikenal sebagai lampu dashboard atau lampu peringatan, memiliki peran penting dalam memberi tahu pengemudi tentang kondisi kendaraan mereka. Meskipun kecil, lampu indikator ini memberikan sinyal dari berbagai sistem dan komponen mobil Anda.
Jika lampu ini menyala, itu menunjukkan bahwa mesin mobil Anda kekurangan oli. Jika tekanan oli rendah, mesin mobil Anda dapat mengalami kerusakan cepat dan kinerja mobil akan semakin buruk.

Penyebab Check Engine Menyala

penyebab check engine menyala 1

Penyebab check engine menyala umumnya bervariasi, dari sekian banyak penyebab check engine menyala, berikut adalah 5 penyebab check engine menyala pada kendaraan anda yang paling umum:

1. Oksigen sensor rusak

Penyebab check engine menyala yang pertama yaitu oksigen sensor rusak. Oksigen sensor adalah alat yang mengukur kadar oksigen dalam gas buang mobil. Oksigen sensor membantu mengatur campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke mesin, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi emisi. Jika oksigen sensor rusak, check engine akan menyala dan mobil akan mengonsumsi bahan bakar lebih banyak, serta menghasilkan gas buang yang lebih kotor.

2. Tutup bensin longgar atau rusak

Penyebab check engine menyala yang kedua yaitu tutup bensin yang rusak atau belum tertutup rapat. Tutup bensin adalah alat yang menutup tangki bensin mobil agar tidak terjadi kebocoran atau penguapan bahan bakar. Tutup bensin juga berfungsi sebagai bagian dari sistem EVAP (Evaporative Emission Control System) yang mengontrol emisi uap bahan bakar. Jika tutup bensin longgar atau rusak, check engine akan menyala dan sistem EVAP tidak akan bekerja dengan baik, sehingga dapat menyebabkan penurunan performa dan efisiensi mobil.

3. Busi aus atau kabel busi rusak

Penyebab check engine menyala yang ketiga yaitu busi dan kabel rusak. Busi adalah alat yang menghasilkan percikan api yang membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder mesin. Kabel busi adalah alat yang menghubungkan busi dengan koil pengapian yang menyediakan arus listrik.

Jika busi aus atau kabel busi rusak, check engine akan menyala dan mesin akan mengalami misfire, yaitu kondisi di mana campuran bahan bakar dan udara tidak terbakar sempurna. Hal ini dapat menyebabkan mobil bergetar, berisik, dan kehilangan tenaga.

4. Katup EGR (Exhaust Gas Recirculation) kotor atau rusak

Penyebab check engine menyala yang ke empat yaitu katup EGR yang kotor atau rusak. Katup EGR adalah alat yang mengatur aliran sebagian gas buang yang kembali ke mesin untuk dibakar kembali. Katup EGR membantu mengurangi suhu dan tekanan di dalam silinder mesin, sehingga dapat mengurangi emisi NOx (nitrogen oksida) yang berbahaya.

Dan jika katup EGR kotor atau rusak, check engine akan menyala dan mesin akan mengalami detonasi, yaitu kondisi di mana campuran bahan bakar dan udara terbakar terlalu cepat dan menimbulkan suara ketukan.

5. MAF (Mass Air Flow) sensor kotor atau rusak

Penyebab check engine menyala yang terakhir yaitu komponen mass air flow yang rusak. MAF sensor adalah alat yang mengukur jumlah udara yang masuk ke mesin. MAF sensor membantu mengatur campuran bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kondisi operasi mobil, seperti kecepatan, beban, dan suhu.

Selain itu, jika MAF sensor kotor atau rusak, check engine akan menyala dan mesin akan mengalami masalah seperti stalling, surging, atau hesitating, yaitu kondisi di mana mesin mati, melonjak, atau tersendat-sendat.

Baca Juga : Pemilik Mobil Wajib Tahu! Arti Lampu Indikator pada Mobil, Bisa Langsung Waspada!

Cara Mencegah Penyebab Check Engine Menyala

penyebab check engine menyala 2

Ketika lampu indikator check engine mobil anda menyala terus menerus, jangan panik. Kami memberikan 1o tips cara pencegahan yang harus dilakukan agar lampu check engine mobil menyala. Berikut tips cara mencegah penyebab check engine menyala yang perlu anda ketahui.

1. Periksa dan ganti oksigen sensor secara berkala

Oksigen sensor dapat rusak karena usia, kontaminasi, atau kerusakan kabel. Untuk mencegah hal ini, periksa dan ganti oksigen sensor secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Biasanya, oksigen sensor perlu diganti setiap 80.000 km atau lebih.

2. Periksa dan kencangkan tutup bensin setiap kali mengisi bahan bakar

Tutup bensin dapat longgar atau rusak karena penggunaan, kerusakan segel, atau kesalahan pemasangan. Untuk mencegah hal ini, periksa dan kencangkan tutup bensin setiap kali mengisi bahan bakar. Jika tutup bensin rusak, ganti dengan yang baru.

3. Periksa dan ganti busi dan kabel busi secara berkala

Busi dan kabel busi dapat aus atau rusak karena usia, keausan, atau kerusakan kabel. Untuk mencegah hal ini, periksa dan ganti busi dan kabel busi secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Biasanya, busi dan kabel busi perlu diganti setiap 40.000 km atau lebih.

4. Periksa dan bersihkan katup EGR secara berkala

Katup EGR dapat kotor atau rusak karena penumpukan karbon, kotoran, atau kerusakan kabel. Untuk mencegah hal ini, periksa dan bersihkan katup EGR secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Biasanya, katup EGR perlu dibersihkan setiap 80.000 km atau lebih.

5. Periksa dan bersihkan MAF sensor secara berkala

Untuk mencegah hal ini, periksa dan bersihkan MAF sensor secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Biasanya, MAF sensor perlu dibersihkan setiap 40.000 km atau lebih.

6. Periksa dan ganti konverter katalitik secara berkala

Konverter katalitik dapat rusak karena usia, kerusakan katalis, atau penyumbatan. Untuk mencegah hal ini, periksa dan ganti konverter katalitik secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Biasanya, konverter katalitik perlu diganti setiap 160.000 km atau lebih.

7. Periksa dan ganti thermostat secara berkala

Thermostat dapat rusak karena usia, kerusakan segel, atau kerusakan kabel. Untuk mencegah hal ini, periksa dan ganti thermostat secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Biasanya, thermostat perlu diganti setiap 80.000 km atau lebih.

8. Periksa dan ganti solenoid EVAP secara berkala

Solenoid EVAP dapat rusak karena usia, kerusakan kabel, atau kerusakan katup. Untuk mencegah hal ini, periksa dan ganti solenoid EVAP secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Biasanya, solenoid EVAP perlu diganti setiap 80.000 km atau lebih.

9. Periksa dan ganti sensor tekanan bahan bakar secara berkala

Sensor tekanan bahan bakar dapat rusak karena usia, kerusakan kabel, atau kerusakan injektor. Untuk mencegah hal ini, periksa dan ganti sensor tekanan bahan bakar secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Biasanya, sensor tekanan bahan bakar perlu diganti setiap 80.000 km atau lebih.

10. Periksa dan ganti sensor posisi pedal gas secara berkala

Sensor posisi pedal gas dapat rusak karena usia, kerusakan kabel, atau kerusakan pedal. Untuk mencegah hal ini, periksa dan ganti sensor posisi pedal gas secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Biasanya, sensor posisi pedal gas perlu diganti setiap 80.000 km atau lebih.

Rutin Melakukan Service Engine ke Rotary Auto Untuk Mengatasi Masalah Check Engine Menyala

Untuk menghindari check engine menyala dan akibat-akibat yang tidak diinginkan, sebaiknya Anda rutin melakukan service engine ke Bengkel Rotary Auto. Rotary Auto adalah bengkel spesialis kaki kaki mobil dan ac mobil yang juga menyediakan pelayanan mesin mobil, seperti masalah mesin, tune up hinggan penggantian komponen mesin. Bengkel Rotary Auto yang berlokasi di Jl. RC. Veteran Raya No.35, Bintaro, Kec. Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan.

Segera hubungi customer service Bengkel Rotary Auto dan buat reservasi sekarang juga klik disini, atau anda juga bisa mengunjungi halaman website resmi kami di rotaryauto.co.id untuk mendapatkan informasi menarik dan promo menarik disetiap bulannya. Jangan ragu, karena Rotary Auto adalah bengkel berpengalaman yang bisa membuat mobil Anda kembali seperti sedia kala. Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat.

PERBAIKAN & PERAWATAN MOBIL

Reservasikan mobil Anda sekarang juga,
Dengan isi form dibawah ini!

Loading...