Ciri ciri bearing roda belakang mobil rusak sering kali diabaikan karena gejalanya muncul secara bertahap. Padahal, komponen ini memegang peranan penting dalam kenyamanan dan keamanan berkendara.
Jika dibiarkan, kerusakan pada bearing roda bisa menyebabkan suara bising, ban cepat aus, bahkan risiko kecelakaan. Untuk itu, penting bagi pemilik mobil mengenali tanda-tanda awal kerusakan pada bearing roda belakang dan segera mengambil tindakan.
Artikel ini akan membahas berbagai ciri ciri bearing roda belakang mobil rusak, penyebabnya, hingga solusi perbaikannya.
Table of Contents
TogglePertanyaan Seputar Ciri Ciri Bearing Roda Belakang Mobil Rusak
Mengenal Fungsi Bearing Roda Belakang dan Dampaknya Bila Rusak
Bearing roda belakang adalah komponen penting yang memungkinkan roda mobil berputar mulus dengan gesekan seminimal mungkin. Fungsinya tidak hanya mendukung pergerakan roda, tetapi juga menahan beban kendaraan dan menyerap getaran.
Peran ini membuat mobil tetap stabil saat melaju, terutama di kecepatan tinggi atau saat melewati permukaan jalan yang tidak rata.
Umur Pakai Ideal Bearing Roda Belakang
Secara umum, bearing roda belakang bisa bertahan antara 75.000–150.000 km, tergantung pada kondisi penggunaan, kualitas bearing, dan perawatan yang dilakukan.
Namun, bila Anda mulai merasakan gejala bearing roda belakang rusak, penting untuk segera melakukan pengecekan sebelum terjadi kerusakan parah.1
5 Ciri Ciri Bearing Roda Belakang Mobil Rusak
Mengetahui ciri ciri bearing roda belakang mobil rusak sejak dini akan membantu Anda mencegah kerusakan lanjutan atau bahkan kecelakaan. Berikut tanda-tanda umum yang wajib diwaspadai:
1. Muncul Suara Dengung Saat Mobil Melaju
Suara berdengung, gemeretak, atau seperti bergesekan dari arah roda belakang mobil saat kecepatan di atas 40 km/jam bisa jadi indikasi awal.
Biasanya suara akan lebih jelas terdengar saat melintasi jalan tidak rata. Ini merupakan ciri ciri bearing roda belakang mobil rusak akibat kurangnya pelumasan.1
2. Getaran pada Setir atau Kursi
Salah satu tanda bearing roda belakang rusak adalah timbulnya getaran pada setir atau pedal rem, khususnya saat melaju dengan kecepatan sedang hingga tinggi.
Getaran ini berasal dari roda yang tidak seimbang karena kerusakan bearing ciri ciri bearing roda belakang mobil rusak.
3. Mobil Tidak Stabil Saat Belok
Saat berbelok, mobil terasa miring atau sulit dikendalikan? Ini bisa terjadi karena bearing belakang mobil tidak lagi menopang beban secara maksimal.
Bila dibiarkan, mobil berisiko kehilangan kendali terutama saat menikung tajam atau menurun.
4. Keausan Ban yang Tidak Merata
Ban yang aus di satu sisi saja menunjukkan adanya masalah pada rotasi roda belakang. Ini merupakan salah satu ciri ciri bearing roda belakang mobil rusak yang mempengaruhi distribusi beban dan traksi roda.1
5. Bunyi Klik atau Ketukan saat Belok
Bunyi “klik-klik” atau ketukan logam saat roda diarahkan ke kiri atau kanan bisa menandakan komponen bearing sudah aus atau pecah.
Suara ini biasanya disebabkan oleh bola-bola bearing yang retak atau pecah di dalam dudukannya.
Penyebab Umum Kerusakan Bearing Roda Belakang
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab utama bearing roda belakang cepat rusak:
Kontaminasi air dan debu yang masuk melalui seal yang robek atau longgar
Kualitas bearing yang buruk atau penggunaan bearing palsu
Pemasangan yang tidak presisi menggunakan alat yang tidak sesuai2
Jalan berlubang dan medan kasar yang meningkatkan beban kerja bearing
Modifikasi pelek dan ban berlebihan, sehingga poros roda mendapat tekanan lebih besar
Kurangnya servis berkala untuk mengecek kondisi bearing dan pelumasnya
Risiko Fatal Jika Mengabaikan Ciri Ciri Bearing Roda Belakang Mobil Rusak
Mengabaikan ciri ciri bearing roda belakang mobil rusak bukan hanya berdampak pada kenyamanan berkendara.
Dalam jangka panjang, kerusakan pada bearing yang dibiarkan bisa memicu kecelakaan serius serta merusak berbagai komponen penting lainnya dalam sistem kendaraan.
Risiko Kecelakaan Akibat Bearing Rusak Parah
Saat bearing rusak roda belakang aus atau retak, kestabilan mobil akan terganggu, terutama ketika melintasi jalan bergelombang atau di kecepatan tinggi.
Bahkan, bearing yang pecah total dapat menyebabkan roda terlepas dari poros, yang sangat berbahaya jika terjadi di jalan tol atau tanjakan.2
Efek Rantai: Kerusakan Komponen Lain
Dampak dari bearing yang aus tidak berhenti di sistem suspensi. Getaran berlebih dari bearing yang rusak dapat merusak:
Tromol dan kampas rem
CV joint dan drive shaft
Transmisi belakang
Sokbreker dan gir gardan
Bahkan hingga kabel kopling, yang menyebabkan perpindahan gigi terasa kasar atau tidak presisi
Baca Juga: Deteksi Ciri Ciri Bearing Mobil Rusak Agar Bisa Memperbaikinya dengan Segera!
Langkah Cara Memperbaiki Bearing Roda Belakang Mobil Rusak
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki ciri ciri bearing roda belakang mobil rusak. Pertama-tama, Anda harus mengetahui bagaimana cara mendeteksi masalahnya sebelum memperbaikinya.
Cara Mendeteksi Masalah Bearing Roda Belakang Mobil Secara Mandiri
Mengetahui ciri ciri bearing roda belakang mobil rusak tidak selalu membutuhkan bantuan teknisi.
Dengan langkah sederhana, Anda dapat mendeteksi adanya kerusakan pada bearing sejak dini dan mencegah kerusakan yang lebih besar di kemudian hari.
1. Pemeriksaan Visual Awal
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah memeriksa kondisi fisik roda dan ban. Perhatikan apakah ban aus tidak merata atau terdapat bagian yang terlihat lebih licin dan basah.
Ini bisa menjadi sinyal bahwa bearing roda belakang mengalami kebocoran pelumas atau mulai melemah. Lihat juga apakah ada retakan atau noda oli di sekitar hub roda—itu pertanda bahwa bearing mulai rusak parah.3
2. Uji Manual Menggunakan Dongkrak dan Jack Stand
Untuk deteksi yang lebih akurat, gunakan dongkrak untuk mengangkat bagian belakang mobil. Setelah roda tergantung bebas, lakukan dua pemeriksaan:
Putar roda secara perlahan. Jika terdengar suara gesekan, dengung, atau bunyi kasar, itu menandakan bearing aus.
Goyangkan roda ke atas-bawah dan kiri-kanan. Roda yang terasa longgar atau goyang adalah tanda bearing sudah tidak stabil atau bahkan mulai retak.
Langkah ini sangat efektif dalam mendeteksi kerusakan bearing roda belakang mobil sebelum kerusakan menyebar ke komponen lain.
3. Tanda-Tanda yang Memerlukan Bantuan Ahli
Beberapa gejala bearing roda belakang rusak mungkin sulit dikenali tanpa peralatan diagnostik, seperti:
Lampu indikator ABS menyala tanpa sebab yang jelas
Velg terasa panas berlebihan (lebih dari 40°C) setelah mobil berjalan jauh
Getaran kuat saat menikung, terutama di kecepatan menengah hingga tinggi
Suara dengung konstan dari roda belakang, meskipun jalan mulus
Jika Anda menemukan satu atau lebih gejala tersebut, segera bawa mobil ke bengkel spesialis kaki-kaki atau sistem roda.
Bagaimana Cara Memperbaikinya Setelah Mendeteksi?
Jika Anda sudah mendeteksi ciri ciri bearing roda belakang mobil rusak, seperti bunyi dengung, getaran saat menikung, atau ban aus tidak merata, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan.3
Berikut ini panduan lengkap mengganti bearing roda belakang secara mandiri maupun untuk keperluan teknisi bengkel profesional.
1. Lepas Roda dan Komponen Rem
Dongkrak mobil hingga roda belakang terangkat, lalu pasang jack stand untuk keamanan kerja.
Lepaskan roda belakang dengan hati-hati.
Copot kaliper rem dan tromol atau cakram (tergantung jenis rem).
Bersihkan area hub roda dan bagian sekitar bearing dari debu, karat, atau oli.
2. Lepas Bearing Lama dari Hub
Pada mobil dengan bearing model sealed (tertutup), Anda perlu melepas seluruh hub terlebih dahulu.
Gunakan bearing puller atau alat press bushing untuk mencabut bearing lama.
Hindari menggunakan palu atau benda keras karena dapat merusak housing atau poros roda belakang.
3. Pasang Bearing Baru
Bersihkan lubang bearing, lalu oleskan grease khusus secara merata.
Pasang bearing baru secara perlahan dan presisi menggunakan alat press. Pastikan posisi bearing pas, tidak miring, dan tidak terlalu longgar.
Jangan lupa periksa kembali posisi kunci atau snap ring (jika ada).
4. Rakit Ulang Komponen
Pasang kembali cakram atau tromol rem, lalu kembalikan kaliper ke posisinya.
Pasang roda dan kencangkan baut roda sesuai torsi yang dianjurkan oleh pabrikan.
Putar roda secara manual untuk memastikan tidak ada suara gesekan kasar.
5. Lakukan Uji Jalan dan Pemeriksaan Akhir
Setelah proses pemasangan selesai, lakukan uji coba:
Jalankan mobil secara perlahan untuk memastikan suara dengung hilang
Cek suhu pada velg belakang setelah digunakan beberapa menit — jika tidak panas berlebih, artinya bearing bekerja normal
Pastikan lampu ABS tidak menyala lagi di panel instrumen
Baca Juga: Bingung Cari Bengkel Kaki Kaki Depok? Kunjungi Bengkel Spesialis Kaki Mobil Ini!
Segera Bawa Mobil Anda ke Rotary Auto Jika Muncul Ciri Ciri Bearing Roda Belakang Rusak
Jika Anda mulai mendengar suara dengung dari arah roda belakang, merasakan getaran saat menikung, atau melihat keausan ban yang tidak merata, itu bisa jadi merupakan ciri ciri bearing roda belakang rusak. Gejala seperti ini tidak boleh diabaikan karena dapat berdampak pada sistem pengereman, kestabilan kendaraan, bahkan keselamatan berkendara.
Bearing roda belakang yang rusak tidak hanya menurunkan kenyamanan berkendara, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan lanjutan pada tromol rem, sensor ABS, gardan, hingga suspensi belakang. Semakin lama Anda menunda perbaikan, semakin besar risiko dan biaya yang harus ditanggung.
Kunjungi Rotary Auto sekarang juga untuk mendapatkan layanan pemeriksaan dan perbaikan bearing roda belakang secara profesional. Cek website Rotary Auto lalu hubungi customer service kami dengan cara klik di sini. Kami tunggu kedatangan Anda di sini!