Salah satu elemen penting dalam menjaga kendali dan arah kendaraan adalah sistem kemudi mobil. Tanpa sistem kemudi yang bekerja optimal, pengemudi akan kesulitan mengarahkan mobil dengan presisi, terutama saat bermanuver atau dalam kecepatan tinggi.
Untuk itu, penting bagi setiap pemilik kendaraan memahami komponen sistem kemudi mobil, cara kerjanya, serta bagaimana merawatnya agar tetap dalam kondisi prima.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap bagian-bagian sistem kemudi mulai dari steering gear, tie rod, hingga steering column, termasuk tanda-tanda jika komponen tersebut mulai bermasalah.
Table of Contents
TogglePertanyaan Seputar Komponen Sistem Kemudi Mobil
Pentingnya Komponen Sistem Kemudi Mobil Untuk Keselamatan Berkendara
Dalam dunia otomotif, komponen sistem kemudi mobil memegang peranan krusial untuk menjaga arah dan kestabilan kendaraan. Sistem ini memungkinkan pengemudi untuk mengendalikan laju mobil secara akurat dan aman.
Tanpa sistem kemudi yang bekerja optimal, manuver seperti berbelok, berpindah jalur, atau menghindari hambatan akan menjadi sangat sulit dan berisiko tinggi.1
Apa yang Dimaksud dengan Sistem Kemudi Mobil?
Sistem komponen kemudi mobil adalah rangkaian mekanisme yang mengubah putaran dari setir (steering wheel) menjadi gerakan roda depan, sehingga mobil dapat diarahkan sesuai keinginan pengemudi.1
Sistem ini dirancang agar mobil dapat berbelok secara stabil, responsif, dan ringan, terutama saat dikemudikan dalam kecepatan tinggi atau medan menantang.
Komponen Sistem Kemudi Mobil dan Fungsinya
Berikut ini adalah 10 komponen sistem kemudi mobil yang saling terhubung dan bekerja secara simultan untuk mengarahkan kendaraan:
1. Steering Wheel (Setir Mobil)
Berfungsi sebagai kendali utama pengemudi. Saat setir diputar, gerakannya akan diteruskan ke sistem kemudi melalui steering column.
2. Steering Column (Batang Kemudi)
Menghubungkan setir ke steering gear, sekaligus meneruskan gerakan rotasi ke arah gear pengatur arah roda.2
3. Steering Gear
Bagian yang bertugas mengubah gerakan putar dari steering column menjadi gerakan linear (horizontal). Umumnya menggunakan sistem rack and pinion atau recirculating ball.
4. Tie Rod
Menghubungkan gear kemudi ke roda depan. Tie rod bertugas menyalurkan gerakan horizontal agar roda dapat berbelok dengan presisi.
5. Pitman Arm
Terdapat dalam sistem recirculating ball steering. Berfungsi mengkonversi gerakan dari steering gear ke drag link.
6. Idler Arm
Menjaga kestabilan drag link dan mendukung pitman arm agar arah roda tetap lurus saat bergerak di jalanan.
7. Drag Link
Meneruskan gaya dorong dari pitman arm menuju steering arm. Komponen ini biasanya ditemukan pada kendaraan dengan bobot besar.
8. Steering Knuckle
Komponen penting yang menjadi titik tumpu roda depan saat berbelok. Menghubungkan suspensi dengan roda kemudi.
9. Power Steering Pump
Digunakan pada sistem kemudi hidraulik. Berfungsi menekan oli untuk membantu pergerakan setir menjadi lebih ringan dan nyaman.
10. Electric Motor (EPS)
Merupakan bagian dari sistem Electric Power Steering. Menggantikan pompa oli dengan motor listrik agar setir lebih ringan dan efisien.
Baca Juga: Setel Gerak Bebas Kemudi Anda Agar Mengemudi Aman dan Nyaman!
Jenis-Jenis Sistem Kemudi Mobil
Bergantung pada teknologi dan kebutuhan kendaraan, berikut ini adalah beberapa jenis sistem kemudi mobil yang umum digunakan:
1. Manual Steering
Sistem kemudi konvensional yang sepenuhnya mengandalkan tenaga pengemudi. Tidak memiliki bantuan daya tambahan.
2. Power Steering Hidraulik
Menggunakan tekanan oli dari pompa untuk meringankan putaran setir. Umumnya digunakan pada mobil lama atau model menengah.
3. Electric Power Steering (EPS)
Menggunakan motor listrik sebagai pengganti sistem hidraulik. Lebih ringan, hemat energi, dan minim perawatan.
4. Rack and Pinion Steering
Sistem paling banyak dipakai pada mobil penumpang. Menggabungkan gear dan penggerak dalam satu unit kompak.
5. Recirculating Ball Steering
Diterapkan pada kendaraan besar seperti truk dan SUV berat. Dirancang untuk menahan beban berat dan tetap memberikan kontrol stabil.
Cara Kerja Sistem Kemudi Mobil
Agar lebih memahami kinerja dari komponen sistem kemudi mobil, berikut adalah alur kerjanya secara umum:
Pengemudi memutar steering wheel sesuai arah yang diinginkan.
Putaran tersebut diteruskan ke steering column.
Steering gear mengubah gerakan rotasi menjadi gerakan lateral.3
Gerakan kemudian dialirkan ke tie rod.
Terakhir, steering knuckle mengarahkan roda depan agar mobil berbelok.
Seluruh proses tersebut berjalan simultan dan harmonis, baik pada sistem kemudi manual maupun elektrik.
Tips Merawat Komponen Sistem Kemudi Mobil agar Tetap Optimal
Merawat komponen sistem kemudi mobil sangat penting untuk menjaga performa kendaraan dan keselamatan saat berkendara. Sistem kemudi yang sehat membuat mobil lebih mudah dikendalikan, setir lebih ringan, dan risiko kecelakaan pun dapat diminimalisir.
Berikut ini adalah 7 tips perawatan sederhana namun efektif untuk menjaga kinerja sistem kemudi Anda tetap prima:
1. Periksa dan Ganti Oli Power Steering Secara Berkala
Jika mobil Anda menggunakan sistem kemudi hidraulik, pastikan untuk selalu mengecek oli power steering.
Oli yang sudah keruh atau berkurang volumenya bisa merusak steering gear dan power steering pump. Idealnya, oli diganti setiap 40.000–50.000 km atau sesuai anjuran pabrikan kendaraan.
2. Hindari Memutar Setir Saat Mobil Diam Total (Dry Steering)
Kebiasaan memutar steering wheel saat mobil dalam kondisi diam dapat memberi tekanan berlebih pada tie rod, steering knuckle, dan idler arm.
Keausan komponen bisa dipercepat sekarang. Putarlah setir saat mobil bergerak perlahan agar tekanan tersebar merata.
3. Secara Teratur Lakukan Spooring dan Balancing
Roda yang tidak sejajar dapat menyebabkan kerusakan pada komponen sistem kemudi mobil, seperti drag link dan tie rod.
Lakukan spooring dan balancing setiap 10.000 km atau saat setir terasa berat dan mobil tidak stabil saat melaju.
4. Cek Kondisi Fisik Komponen Kemudi
Lakukan pemeriksaan visual secara berkala pada rubber boot tie rod, steering knuckle, dan sambungan lainnya.
Pastikan tidak ada retak, sobek, atau kebocoran pada bagian steering gear dan power steering pump.
5. Waspadai Suara Aneh Saat Belok
Jika terdengar suara “klek” atau “berdecit” saat berbelok, bisa jadi ada masalah pada pitman arm atau idler arm yang sudah longgar.
Segera bawa ke bengkel untuk diperiksa, karena ini bisa mempengaruhi kestabilan arah kendaraan.
6. Gunakan Ban Sesuai Ukuran Standar
Ban dengan ukuran yang terlalu besar atau tidak sesuai standar akan memberikan beban tambahan pada sistem kemudi, khususnya pada mobil dengan manual steering atau electric power steering (EPS).
Gunakan ukuran ban yang direkomendasikan oleh pabrikan untuk menjaga efisiensi kerja kemudi.
7. Servis Berkala di Bengkel Spesialis Kemudi
Lakukan servis berkala, terutama jika mobil menggunakan sistem kemudi rack and pinion atau recirculating ball steering.
Teknisi yang berpengalaman akan memeriksa seluruh bagian seperti steering column, gear box, dan tie rod, untuk memastikan tidak ada kelonggaran atau keausan yang berbahaya.
Baca Juga: Kenapa Harus Kunjungi Bengkel Kaki Kaki Tangerang Terbaik yang Ada!
Segera Rawat Komponen Sistem Kemudi Mobil Anda di Rotary Auto Sekarang Juga!
Jangan abaikan gejala setir berat, mobil sulit dikendalikan, atau bunyi aneh saat berbelok. Itu bisa jadi tanda adanya masalah pada komponen sistem kemudi mobil Anda. Semakin lama dibiarkan, kerusakan bisa merembet ke bagian lain yang jauh lebih mahal untuk diperbaiki.
Di Rotary Auto, kami siap membantu Anda menjaga performa komponen sistem kemudi mobil tetap optimal dengan layanan profesional dan teknisi berpengalaman. Mulai dari pengecekan steering gear, tie rod, steering column, hingga penggantian oli power steering—semua kami tangani dengan standar bengkel modern dan alat lengkap.
Jangan tunggu hingga setir makin berat atau kendaraan tidak stabil saat dikemudikan. Segera cek website Rotary Auto untuk melihat cabang-cabang yang kami miliki lalu klik di sini untuk melakukan reservasi dengan menghubungi customer service kami.
Link Sumber: